Sabtu, 17 Januari 2009

Arena Balapan Motor Liar

Jakarta - Lihatlah motor - motor yang melaju kencang ini. Bahkan ada yang tanpa helm atau alat pengaman lainnya, berani melahap jarak sekitar 800 meter hanya dalam hitungan detik. Disini, nyali, keahlian dan kondisi motor adalah faktor yang paling menentukan. Masalahnya, balapan ini bukan dilakukan di sirkuit atau lintasan motor, tetapi di ruas jalan umum. Ya, mereka ini merupakan pembalap motor liar.
Tidak bisa dipastikan, kapan dan di mana awal terbentuknya aksi balap liar yang kemudian menjadi trend di kalangan anak - anak muda. Yang jelas, sejak akhir tahun 80 an, balap motor liar mulai dikenal di berbagai wilayah di Jakarta, seperti di kawasan Rawamangun, Kemayoran hingga ke Bintaro. Hampir setiap malam, para pembalap atau dikenal sebagai joki, ramai memenuhi ruas jalan tersebut untuk unjuk gigi.
Aksi balap liar tidak hanya ramai di Jakarta, tetapi juga merambah ke berbagai wilayah lain, termasuk ke wilayah pedesaan. Saling adu kecepatan motor menjadi sebuah adegan seru yang disaksikan warga umumnya. Belakangan, arena balap liar juga kerap ditonton perempuan muda yang tampil modis.
Muda - mudi di Jakarta menyebut mereka sebagai cewek motor. Diantara mereka, ada pula yang sengaja ikut balapan atau mereka sebut ngetrek, kendati hanya dibonceng oleh sang joki. Kehadiran perempuan muda di ajang balapan liar, tentu diterima kalangan penyuka balapan liar. Selain, membuat suasana lebih ramai, perempuan muda juga menambah daya tarik sekaligus sensasi dalam ajang adu nyali ini.
Namun, anak - anak muda ini menyangkal adanya penggunaan narkoba di ajang bernuansa penuh kebebasan ini. Adu gengsi memang menjadi sebuah acuan anak - anak muda ini dalam menyalurkan hobinya. Apalagi di hadapan lawan jenis. Sehingga, ajang yang adu nyali di jalanan yang sesungguhnya dilarang ini, seakan menjadi ritual yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Bagaimana peranan perempuan belia di ajang balap motor liar itu ??
Segmen II
Perempuan - perempuan muda di arena balapan liar atau trek � trekan, memang menjadi daya tarik tersendiri. Para joki yang berperan memacu motor pun semakin merasa tertantang menjadi yang terbaik di ajang yang membahayakan ini. Perempuan muda itu menjadi semacam pemacu adrenalin untuk semakin mempercepat laju motor mereka.
Kemenangan, dalam ajang balap mana pun, pastilah menjadi suatu kebanggaan. Di arena balapan liar, kemenangan bisa berarti menangguk rupiah serta merebut perhatian perempuan muda. Uang bisa didapat, karena ajang balapan liar identik dengan taruhan. Taruhan berlaku bagi pemilik motor maupun penonton balapan dengan nilai yang relatif lumayan untuk anak - anak muda.
Biasanya, mereka akan gunakan uang hasil taruhan itu untuk mendandani motor agar bisa tampil lebih prima atau digunakan untuk kembali bertaruh. Di samping itu, bagi joki yang menang, kesempatan mendekati perempuan muda yang ikut hadir di arena balap liar, semakin terbuka lebar. Sehingga, hal itu dianggap sebagai hadiah tambahan selain bayaran dari pemilik motor.
Para joki memang kerap dicap sebagai kelompok lelaki muda yang kerap berganti-ganti pasangan termasuk juga penyuka hubungan tanpa ikatan dengan para pekerja seks. Namun, kaum perempuan yang ikut bergabung dengan pembalap liar, tidak mau disamakan dengan para penjaja cinta. Sebab, mereka hanya ingin bersenang - senang dengan sesama anak muda yang lain.
Buat kebanyakan perempuan muda yang hadir di ajang balap liar, pindah dari pelukan satu joki ke joki yang lain juga menjadi kebanggaan. Apalagi bila sang joki adalah pengendara andalan dan telah dikenal di dunia balap motor liar. Pada gilirannya, kehidupan serba terbuka seakan sudah menyatu dengan mereka.
Mereka tidak akan saling menghakimi bila pasangannya mencari yang lebih jago atau lebih tenar. Kendati nyawa sebagai taruhannya, penyuka balapan liar tidak pernah sepi. Bahkan, peminatnya lebih banyak dibandingkan balapan di sirkuit.
Segmen III
Hobi, seolah menjadi alasan sebagai pembenaran untuk terus melanjutkan ajang balapan motor liar. Sehingga, arena yang sangat berbahaya itu tidak bisa diberantas atau dialihkan sepenuhnya di sirkuit - sirkuit sebagai tempat resmi untuk adu kecepatan maupun nyali.
Di balik gelapnya balapan motor liar sebetulnya ada arena sesungguhnya, yaitu kejuaraan balap motor di lintasan sirkuit. Namun, kebanyakan anak muda mengeluhkan biaya yang relatif lebih mahal dibandingkan mengikuti balapan liar.Selain itu, untuk mengikuti kejuaraan yang resmi, tentu ada prosedur administrasi yang harus diikuti. Hal ini membuat kalangan muda yang biasanya ingin serba praktis, enggan untuk menjalaninya.
Selain dianggap lebih praktis, arena balapan liar di jalanan dianggap relatif lebih menguntungkan dibandingkan hadiah yang didapat dari kejuaraan resmi pada umumnya. Sedangkan resiko yang dihadapi dalam ajang balap liar, umumnya menjadi resiko pribadi, kendati biasanya ada rasa kesetiakawanan yang erat di antara mereka untuk menanggung biaya bersama.
Para joki dan pemilik motor juga biasanya mengatas namakan bengkel tertentu. Sehingga, bisa memperbaiki bersama bila ada kerusakan motor. Resiko ditangkap polisi memang sangat besar bila beradu kecepatan di jalanan umum. Untuk itu, mereka berusaha melancarkan aksi balap liar di jam - jam yang aman dari razia polisi.
Rata � rata, anak muda yang aktif dalam kegiatan balapan liar ini belum punya penghasilan sendiri untuk membiayai kegiatan yang satu ini. Kebanyakan, mereka masih menggantungkan hidup dari pemberian orang tua. Resiko yang mengancam di balik kesenangan beradu nyali di jalanan kerap terpinggirkan dan mereka anggap sebagai tantangan. Apalagi jika kesenangan itu ternyata mendatangkan uang dan semakin dekat dengan perempuan.
Sehingga, pada ujung - ujungnya anak muda ini sesungguhnya mencari popularitas untuk meneguhkan eksistensi diri tanpa mau bersusah payah mengikuti aturan yang berlaku. Selama anak - anak muda masih lebih menyukai ajang balapan liar dibandingkan di arena yang resmi, maka arena adu nyali yang digelar di tempat - tempat umum itu masih akan terus berlanjut.



BALAP MOTOR selengkapnya


Balap motor adalah
olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor, khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport.
Terdapat beragam jenis olah raga yang menggunakan sarana motor balap.
Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) adalah badan Internasional yang berfungsi menaungi berbagai jenis kegiatan-kegiatan olah raga balap motor tersebut.

[sunting] Jenis kejuaraan
Karena banyak terdapat bermacam jenis dan bentuk motor, maka terdapat pula bermacam jenis pelombaan dan kejuaraan balap motor, antara lain:
Road Racing atau balap jalanan dalam bentuk murni atau asal mulanya adalah balapan yang dilombakan di jalan umum, seperti lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan beberapa lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak terlepaskan dari jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan tembok-tembok, umumnya balap jalanan sekarang dipindahkan ke lintasan-lintasan yang dibangun khusus.
Circuit Racing atau balap sirkuit , yaitu dimana motor-motor balap yang dirancang khusus atau motor-motor produksi masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga dirancang khusus. MotoGP adalah contoh dari balapan kelas puncak yang melombakan motor yang dirancang khusus untuk balap dan tidak dijual bebas, sementara World Superbike adalah contoh balap yang melombakan motor produksi masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi sesuai ketentuan.
Classic Racing Balap klasik adalah dimana para peserta membalap dengan menggunakan motor yang telah dimodifikasi secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan tahun 70-an.
Motokross dan sepupunya supercross di lombakan di lintasan berlumpur, biasanya menampilkan motor yang melompat melewati jarak yang jauh.
Supermoto adalah gabungan antara balap jalanan dan motokross. Motor yang digunakan umumnya adalah jenis motor motokross dengan ban motor balap jalanan. Lintasan yang digunakan untuk perlombaan juga campuran antara jalanan dan lintasan berlumpur atau tanah.
Speedway dan speedway es adalah balapan yang diadakan di sirkuit berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan menggeser roda belakang) motor untuk memudahkan melewati sirkuit yang hanya berbentuk oval tersebut.
Ketahanan motor (Enduro), dimana balapan di lombakan dalam jangka waktu yang panjang, dan dengan lintasan alam, bahkan melewati daerah terpencil. Reli Paris-Dakkar dan Six Day Endurance adalah contohnya.
Balap motor enduro atau Reli jenis lain yang berbasis pada pengumpulan poin yang di raih pembalap dan tidak terfokus mutlak pada waktu tempuh keseluruhan peserta. Reli-reli di lombakan dalam waktu beberapa hari dan ribuan mil, dengan poin-poin bonus yang diberikan jika berhasil sampai di tujuan dan tempat yang di perintahkan. The Iron Butt Association adalah badan yang sering menyelenggarakan reli-reli semacam itu.
Trial Motor di mana peserta mengendarai motor yang dbentuk khusus dengan berat yang ringan dan dengan suspensi yang fleksibel. Peserta harus menaklukkan beragam rintangan buatan seperti kotak, ban, tong yang bertumpuk dan rintangan-rintangan lain. Lomba juga dilakukan di rintangan alam berupa batu-batuan. Peserta di haruskan melewati rintangan-rintangan dengan kesalahan seminimal mungkin untuk menjadi juara.
Drag Race motor (juga dikenal dengan sprints) dimana dua peserta start di belakang sebuah garis star yang sama dengan tanda star berupa lampu. Setelah lampu star menyala dua pembalap memacu motornya melewati dua lintasan lurus sejauh seperempat mil, dimana waktu tempuh mereka di catat dan di hitung. Pembalap dengan catatan waktu paling singkat melewati garis finis adalah pemenangnya.
Hill Climb adalah dimana seorang pembalap menaiki atau mencoba menaiki sebuah bukit berlumpur atau tanah dengan motornya. Motor yang digunakan di rancang khusus dengan lengan ayun (swing arm) yang panjang dan ban khusus ala motokross. Pembalap yang mencapai titik tertinggi di bukit atau tercepat menaiki bukit adalah pemenang.
Land Speed dimana seorang pembalap tunggal memacu motor melewati sebuah lintasan lurus sepanjang satu sampai tiga mil (biasanya dilakukan di permukaan sebuah danau yang mengering) Pembalap tersebut harus berupaya untuk membuat catatan waktu tercepat dan melewati catatan rekor pembalap sebelumnya di kelas tersebut atau berdasar jenis motor yang dipakainya, agar namanya tercatat dalam buku rekor.





FREESTYLE DI DEPAN POLISI

Kisah unik ini dialami freestyler Jakarta yang ikut kompetisi freestyle U Mild U Bikers Safety Race to Asia 2007 Bandung, awal April 2007 lalu.
Maklum, dana cekak, sewa mobil angkut motor pasti berat diongkos. Karenanya, rombongan nyemplak sendiri motor yang sejatinya digunakan untuk kompetisi di Gazibu, Bandung.
Berangkatlah, Sabtu pagi, 7 April 2007. “Kami sepakat lewat jalur Jonggol. Total ke Bandung ada 14 orang. Sebagian dari kami naik bis. Sisanya pakai 6 motor,” jelas Ipin dan Iyuy.
Perjalanan sebetulnya tidak ada persoalan. “Kami juga tidak ngebut. Setelah lewat Cibubur nuansa pemandangan alam sangat menakjubkan,” jelas Anton.
Lepas dari Jonggol, masih dalam suasana di sekitar hutan pinus, ada razia rutin kepolisian setempat. “Saya tidak begitu hafal wilayah tepatnya, tapi sebelum memasuki daerah Cianjur,” tambah Ipin.
Diperiksa deh surat kendaraan. Beres. Sebab, seluruh motor yang kami tumpangi lengkap STNK dan SIM. “Namun ada satu polisi yang menanyakan ke salah satu motor yang Saya pakai,” papar Ipin yang nyemplak Kawasaki Ninja.
“Motor hancur banget tangkinya, abis jatuh ya,” jelas Ipin menirukan ucapan petugas.
“Tidak buat main freestyle, pak”
“freestyle apa?,” tanya petugas itu lagi
“Yang motor bisa nungging gitu,” jawab Ipin.
“Coba kamu tunjukin,” pinta petugas.
Kesempatan. Ibarat pemanasan sebelum bertanding, Ipin menunjukkan keahliannya. Walau jalanan Jonggol turunan tetap enak buat freestyle.
Rolling stoopie, wheelie panjang dipertontonkan mereka. Lucunya, polisi yang merazia jadi berhenti. Mereka antusias melihat freestyler Jakarta beraksi. Bahkan sempat terlontar ucapan ‘Gelo siah’ (gila lu, red).
Setelah itu, mereka tetap dapat surat tilang. Kata polisinya, nanti kalau ditanya petugas di jalanan bilang aja motor sudah ditilang. Berbekal surat tilang dari petugas tadi, perjalanan menuju Bandung dan kembali ke Jakarta selamat tanpa ada persoalan
.